Surabaya-sinarpos-Pemilu 2024 semakin dekat. Namun, suasana politik tidak semakin sejuk. Justru, semakin banyak gesekan dan perpecahan antara pendukung pasangan calon (paslon) yang bertarung.
Hal ini tentu saja mengkhawatirkan banyak pihak, termasuk para rektor dan mahasiswa dari beberapa kampus di Tanjung Perak Surabaya. Mereka tidak ingin kampus menjadi ajang politisasi dan memecah belah masyarakat.
Untuk itu, mereka menggelar deklarasi Selamatkan Pemilu 2024 di lingkungan kampus pada Rabu (7/2). Deklarasi ini diikuti oleh tiga kampus, yaitu STAI Taswirul Afkar Surabaya, Institut Al Fitrah Surabaya, dan STIBADA Masjid Agung Sunan Ampel Surabaya.
Deklarasi ini bertujuan untuk mengajak para akademisi dan masyarakat untuk berpartisipasi dalam pemilu dengan cara yang damai, demokratis, dan beradab. Mereka juga menolak segala bentuk kampanye hitam dan berita hoax yang bisa merusak pesta demokrasi.
Salah satu inisiator deklarasi, Dr H Rosidi, Rektor Institut Al Fitrah Surabaya, mengatakan bahwa kampus harus menjadi tempat yang menjunjung tinggi kebebasan akademik yang bertanggung jawab. Dia juga mengingatkan bahwa kampus bukan tempat berpolitik dan memecah belah.
"Kita harus aktif menjaga situasi dan kondisi, menjaga atmosfer akademik yang sehat dalam bingkai kebebasan mimbar akademik yang bertanggung jawab dan dapat menerima perbedaan pilihan politik dalam suasana kekeluargaan," ujarnya.
Dia juga menekankan bahwa tugas para akademisi adalah untuk mereduksi hal-hal yang seharusnya tidak terjadi di masyarakat, seperti konflik, kekerasan, dan intoleransi. Dia berharap bahwa pemilu 2024 bisa berjalan dengan adil dan lancar.
"Dalam keberlangsungan pemerintahan ada tiga hal yang mendasar, yaitu kekuatan militer, kekuatan ekonomi, dan kepercayaan terhadap pemimpin. Kepercayaan terhadap pemimpin termasuk mempunyai peranan yang utama, sehingga penting moments pemilu agar memberikan hak suara nya, agar ada kepercayaan masyarakat terhadap pemimpin," terangnya.
Deklarasi ini mendapat dukungan dari para mahasiswa dan dosen yang hadir. Mereka berkomitmen untuk menjaga kondusivitas kampus dan memberikan edukasi kepada masyarakat tentang pentingnya pemilu. Mereka juga berjanji untuk tidak terlibat dalam hal-hal yang provokatif dan intimidatif.
"Kami mendukung deklarasi ini karena kami ingin pemilu 2024 bisa berlangsung dengan baik dan damai. Kami juga ingin kampus tetap menjadi tempat belajar dan berdiskusi yang sehat dan santun. Kami tidak mau kampus menjadi medan perang politik," kata Rizky, salah satu mahasiswa yang ikut deklarasi.(dys)
Posting Komentar