Mengelola Keuangan di Tengah Ketidakpastian Ekonomi: Peran Akuntansi dalam Kehidupan Sehari-Hari

Rismayanti
Mahasiswi S1 Prodi Akuntansi STIE Ganesha


Tahun 2022 menjadi masa yang penuh tantangan dan peluang bagi banyak orang, terutama dalam konteks keuangan pribadi dan perekonomian nasional. Pandemi COVID-19 yang telah berlangsung selama dua tahun sebelumnya meninggalkan jejak yang mendalam, termasuk dalam cara masyarakat mengelola keuangan mereka. Sebagai mahasiswi Program Studi Akuntansi di STIE Ganesha, saya ingin berbagi pandangan tentang bagaimana prinsip-prinsip akuntansi dapat menjadi pedoman praktis dalam kehidupan sehari-hari, khususnya di tengah ketidakpastian ekonomi.

Di tengah tantangan ekonomi tahun 2022, prinsip-prinsip akuntansi dapat menjadi panduan praktis untuk menghadapi ketidakpastian dan membangun stabilitas keuangan. Baik dalam mengelola keuangan pribadi, mendukung UMKM, atau meningkatkan kesadaran pajak, akuntansi menawarkan solusi yang relevan dan aplikatif. Sebagai mahasiswi S1 Akuntansi di STIE Ganesha, saya percaya bahwa dengan literasi keuangan yang baik dan penerapan prinsip akuntansi yang sederhana, masyarakat dapat mengelola keuangan mereka dengan lebih bijaksana dan mencapai kesejahteraan yang lebih baik di masa depan.


1. Menyusun Anggaran: Dasar dari Stabilitas Keuangan

Dalam dunia akuntansi, anggaran adalah alat penting untuk merencanakan dan mengontrol pengeluaran. Prinsip ini relevan bagi siapa saja, baik individu, keluarga, maupun bisnis kecil. Tahun 2022, dengan inflasi yang meningkat dan biaya hidup yang kian mahal, menyusun anggaran menjadi semakin krusial. Masyarakat perlu memahami cara mengalokasikan pendapatan mereka secara bijak, dengan memprioritaskan kebutuhan pokok seperti pangan, pendidikan, dan kesehatan. Pendekatan sederhana seperti aturan 50/30/20 dapat membantu mengarahkan pengeluaran dan mendorong disiplin finansial. Akuntansi mengajarkan kita pentingnya mencatat dan memantau arus kas untuk menghindari pengeluaran berlebihan.


2. Pentingnya Literasi Keuangan untuk Menghindari Jeratan Utang

Di tengah pesatnya perkembangan teknologi keuangan, seperti aplikasi pinjaman online dan kartu kredit, literasi keuangan menjadi kebutuhan mendesak. Sebagai seorang mahasiswa akuntansi, saya menyadari bahwa banyak individu terjebak dalam utang konsumtif akibat kurangnya pemahaman tentang bunga, tenor pembayaran, dan risiko gagal bayar. Di sinilah peran prinsip-prinsip akuntansi sederhana, seperti memahami neraca keuangan pribadi, dapat membantu masyarakat membuat keputusan yang lebih rasional. Sebagai contoh, menghitung kemampuan pembayaran utang dibandingkan dengan pendapatan bersih adalah langkah awal yang penting untuk menjaga stabilitas keuangan.


3. Investasi: Menjaga Nilai Uang dari Inflasi

Inflasi yang terus meningkat pada tahun 2022 menjadi tantangan besar bagi masyarakat. Nilai uang yang melemah menggerus daya beli, sehingga investasi menjadi salah satu cara untuk melindungi aset. Dalam konteks ini, akuntansi mengajarkan kita untuk menganalisis risiko dan keuntungan dari berbagai instrumen investasi, seperti saham, reksa dana, atau obligasi. Namun, keputusan investasi harus didasarkan pada pemahaman yang mendalam tentang profil risiko individu. Sebagai mahasiswa akuntansi, saya sering melihat pentingnya memiliki laporan keuangan pribadi yang terstruktur untuk mengevaluasi kemampuan investasi seseorang.


4. Peran UMKM dalam Pemulihan Ekonomi dan Kesejahteraan Finansial

Sebagai tulang punggung perekonomian Indonesia, Usaha Mikro, Kecil, dan Menengah (UMKM) memegang peranan penting dalam menciptakan lapangan kerja dan menjaga stabilitas ekonomi lokal. Tahun 2022, banyak UMKM berjuang untuk bangkit dari dampak pandemi, dan di sinilah akuntansi dapat menjadi solusi praktis. Pemilik usaha perlu memahami cara mencatat transaksi keuangan mereka, menyusun laporan laba rugi, dan mengelola pajak dengan baik. Bagi mahasiswa akuntansi, ini adalah peluang besar untuk memberikan kontribusi nyata, misalnya melalui program pendampingan keuangan bagi UMKM. Dengan manajemen keuangan yang lebih baik, UMKM dapat meningkatkan efisiensi operasional dan daya saing mereka di pasar.


5. Akuntabilitas Keuangan dalam Era Digital

Digitalisasi menjadi tren yang tidak dapat diabaikan pada tahun 2022. Banyak individu dan organisasi mulai beralih ke teknologi untuk mempermudah pengelolaan keuangan. Namun, digitalisasi juga membawa tantangan tersendiri, seperti risiko keamanan data dan kurangnya transparansi dalam pengelolaan keuangan. Prinsip-prinsip akuntansi, seperti penyimpanan bukti transaksi dan pencatatan yang akurat, menjadi semakin relevan. Dalam era digital, menjaga integritas data keuangan adalah langkah penting untuk memastikan akuntabilitas dan mencegah penyalahgunaan informasi.


6. Meningkatkan Kesadaran Pajak di Kalangan Masyarakat Muda

Sebagai bagian dari generasi muda, saya merasa penting untuk meningkatkan kesadaran pajak di kalangan teman-teman sebaya. Pajak adalah salah satu sumber pendapatan negara yang mendukung pembangunan. Namun, banyak individu muda yang belum memahami hak dan kewajiban mereka sebagai wajib pajak. Dalam hal ini, pendidikan akuntansi memiliki peran penting dalam memperkenalkan konsep perpajakan yang mudah dipahami. Misalnya, dengan menjelaskan bagaimana penghitungan pajak penghasilan dilakukan atau bagaimana menggunakan aplikasi e-filing untuk melaporkan pajak.


7. Mendorong Keuangan Berkelanjutan (Sustainable Finance)

Pada tahun 2022, isu keberlanjutan menjadi perhatian utama di berbagai sektor, termasuk keuangan. Sebagai mahasiswa akuntansi, saya melihat peluang besar untuk mempromosikan konsep keuangan berkelanjutan, seperti investasi ramah lingkungan dan pengelolaan bisnis yang bertanggung jawab. Prinsip akuntansi dapat digunakan untuk mengukur dampak finansial dari keputusan yang mendukung keberlanjutan, sehingga mendorong masyarakat dan organisasi untuk lebih peduli terhadap lingkungan dan sosial.


8. Edukasi Keuangan bagi Generasi Z dan Milenial

Generasi Z dan milenial sering kali menghadapi tekanan gaya hidup konsumtif yang didorong oleh media sosial. Sebagai seorang mahasiswa akuntansi, saya menyadari pentingnya edukasi keuangan yang terfokus pada pengelolaan keuangan pribadi. Workshop atau seminar yang mengajarkan dasar-dasar membuat anggaran, mencatat pengeluaran, dan memulai investasi kecil-kecilan dapat membantu generasi muda lebih bijak dalam mengambil keputusan finansial.(*)

0/Post a Comment/Comments

Dibaca